Pages

Subscribe:

counters

About

Minggu, 30 November 2014

RESENSI  NOVEL
Judul               : Fairish
Pengarang       : Esti Kinasih
Penerbit           : PT.Gramedia Pustaka Utama
Tahun              : 2004 , Cetakan keempat
Novel karya Esti kinasih dengan tebal 302 halaman ini menjadi best seller bahkan Novel Fairish saat ini telah memasuki cetakan ke-16 dan juga pernah disinetronkan oleh TV7 pada tahun 2005. Esti kinasih membuat novel ini dari kisah dan pengalamannya sewaktu di SMA dulu. Fairish merupakan salah satu novel remaja (TeenLit) yang sudah terbit sekitar tahun 2004 namun sampai saat ini masih saja laris di pasaran.
Cetakan pertamanya telah menembus ratusan copy bahkan untuk cetakan terbarunya telah dibuat halaman sampul baru dengan tema yang lebih fresh dan warna yang lebih cerah dibanding sebelumnya. Novel ini ditujukan bagi para remaja. Novel ini menceritakan kehidupan gadis remaja yang bisa menyeimbangkan kehidupan sekolah dengan kehidupan cinta, begitulah Esti memberikan karya dia kepada pembaca.
Novel ini mengusung tema masa SMA yang dibuat dengan alur yang menarik dan mudah untuk diikuti. Sehingga akan membuat siapa saja akan ikut larut ke dalam alur cerita. Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur campuran namun lebih dominan menggunakan alur maju. Dapat dilihat, pengarang menceritakan novel tersebut dengan gaya bercerita yang enak sekali, pas dan tidak bertele-tele.
Dalam novel ini, pengarang mengungkapkan tokoh-tokohnya dengan sudut pandang orang ketiga. Pengarang menggambarkan karakter tokoh utama yakni Fairish melalui dialog antar tokoh. Pengarang  juga menggambarkan tokoh – tokoh dalam novel ini tidak ada yang benar – benar baik dan tidak ada yang benar - benar jahat.
            Fairish berkisah tentang Fairish, cewek remaja siswi SMU Palagan yang kecil, imut, nggak baik hati, sederhana, cantik, nggak manis, tapi sangat menarik. Hidup tenangnya berubah ketika kelasnya kedatangan Davi, siswa baru yang ganteng, tinggi menjulang, perhatian dan angkuh. Davi membuat seluruh siswi SMU Palagan terpesona. Sosok dinginnya pada wanita menggemparkan seluruh siswa SMU Palagan.
            Fairish adalah satu-satunya cewek yang tak acuh dengan keberadaan Davi. Davi justru memilih Fairish untuk menjadi satu-satunya cewek yang paling dekat dengannya dengan menjadikan Fairish menjadi pacar pura-puranya. Tujuannya adalah agar Davi tidak lagi dikejar-kejar oleh cewek-cewek di SMU Palagan. Fairish atau yang sering dipanggil Irish ini di sekolahnya tidak terkenal karena itu Davi merasa aman karena ia tidak akan mungkin jatuh cinta pada Fairish. Namun saat muncul cowok lain yang bisa memikat hati Irish, entah kenapa Davi justru tidak rela kehilangan Irish. Akhirnya Alfa, si cowok yang telah memikat hati Irish dan Davi berebut untuk mendapatkan Irish.
            Davi terkejut saat tahu bahwa Alfa ternyata adalah sepupu Melanie, mantan pacarnya yang meninggal saat kebut-kebutan dengannya di kebun teh kesukaan Melanie. Ini adalah alasan Davi mengapa ia bersikap dingin kepada setiap cewek  karena ia tidak mau terjadi hal yang sama terulang kembali. Akhirnya Fairish menjatuhkan pilihannya kepada Davi yang benar-benar mencitai dan sayang padanya. Fairish mengetahui bahwa Alfa mendekatinya hanya untuk balas dendam kepada Davi.
            Membaca novel ini  membuat kita seolah terseret ke dalam novelnya. Kata-kata yang digunakan untuk menjelaskan perasaaan, gerakan, dan peristiwa yang dialami oleh setiap tokohnya yang sangat tepat dalam kehidupan percintaan remaja kebanyakan dapat  mempengaruhi pembaca dan memutarbalikan emosi pembaca. Di dalamnya juga terdapat istilah-istilah yang selain kocak dan lucu juga dapat menambah pengetahuan pembaca, terutama untuk pergaulan yang keren dan bermanfaat.
Novel ini banyak mengandung amanat yang sangat bermanfaat bagi pembacanya, pengarang mengajarkan kita untuk selalu berbagi dan berkorban untuk orang lain. Lalu, bila orang lain mendapatkan hal yang diinginkan, kita tidak boleh syirik atau pun sampai berbuat jahat. Perlu usaha untuk mendapat yang kita inginkan dengan usaha semuanya akan tercapai. Janganlah menjadi orang pendendam.
Di dalam novel ini memiliki banyak sifat-sifat yang tergambar menunjukan rasa kesetiaan terhadap teman, saling membantu sesama teman, menyelesaikan secara bersama-sama. Tetap sabar dalam menjalani hal apa pun meskipun telah disakiti. Ditinjau dari nilai sosialnya, novel ini begitu kaya akan nilai sosial. Hal itu dibuktikan rasa setia kawan yang begitu tinggi. Masing-masing saling mendukung dan membantu antara satu dengan yang lain dalam mewujudkan impian-impian.
Kelebihan dari Novel karya Esti ini sangat menarik untuk dibaca para remaja, karena menceritakan indahnya masa-masa SMA. Saya suka dengan penggambaran suasana dalam buku ini. Sedih, senang, cemas, gembira, semua bercampur aduk menjadi satu namun tetap disusun dengan sangat rapi.  Bahasanya ringan sekali untuk dipahami oleh para pembaca dengan menggunakan bahasa sehari-hari. Meskipun begitu, bahasa yang digunakan masih santun.   

Penggunaan diksi di dalam novel ini menarik dan tak menjenuhkan dan juga penulisan kata-kata yang kocak dan lucu. Namun dengan segala keindahan dan kelebihannya. Dalam novel ini penggunaan huruf kapital dan tanda baca yang kurang tepat dalam kalimat membuat sedikit susah mengartikannya. Kertas novel ini juga kurang menarik. Ada juga pemakaian kata yang kurang tepat. Meskipun begitu novel ini patut untuk dibaca.

0 komentar:

Posting Komentar