RESENSI NOVEL
Judul : Fairish
Pengarang : Esti Kinasih
Penerbit : PT.Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2004 , Cetakan keempat
Novel karya Esti
kinasih dengan tebal 302 halaman ini menjadi best seller bahkan Novel Fairish saat ini telah memasuki cetakan
ke-16 dan juga pernah disinetronkan oleh TV7 pada tahun 2005. Esti kinasih
membuat novel ini dari kisah dan pengalamannya sewaktu di SMA dulu. Fairish merupakan
salah satu novel remaja (TeenLit)
yang sudah terbit sekitar tahun 2004 namun sampai saat ini masih saja laris di
pasaran.
Cetakan pertamanya
telah menembus ratusan copy bahkan
untuk cetakan terbarunya telah dibuat halaman sampul baru dengan tema yang
lebih fresh dan warna yang lebih
cerah dibanding sebelumnya.
Novel ini ditujukan bagi para remaja. Novel ini menceritakan kehidupan gadis
remaja yang bisa menyeimbangkan kehidupan sekolah dengan kehidupan cinta, begitulah
Esti memberikan karya dia kepada pembaca.
Novel ini mengusung
tema masa SMA yang dibuat dengan alur yang menarik dan mudah untuk diikuti. Sehingga
akan membuat siapa saja akan ikut larut ke dalam alur cerita. Alur yang digunakan dalam novel ini
adalah alur campuran namun lebih dominan menggunakan alur maju. Dapat dilihat,
pengarang menceritakan novel tersebut dengan gaya bercerita yang enak sekali,
pas dan tidak bertele-tele.
Dalam novel ini, pengarang mengungkapkan tokoh-tokohnya
dengan sudut pandang orang ketiga. Pengarang menggambarkan karakter tokoh utama
yakni Fairish melalui dialog antar tokoh. Pengarang juga menggambarkan tokoh – tokoh dalam novel
ini tidak ada yang benar – benar baik dan tidak ada yang benar - benar jahat.
Fairish berkisah tentang Fairish, cewek
remaja siswi SMU Palagan yang kecil, imut, nggak baik hati, sederhana, cantik,
nggak manis, tapi sangat menarik. Hidup tenangnya berubah ketika kelasnya
kedatangan Davi, siswa baru yang ganteng, tinggi menjulang, perhatian dan
angkuh. Davi membuat seluruh
siswi SMU Palagan terpesona. Sosok dinginnya pada wanita menggemparkan seluruh siswa SMU
Palagan.
Fairish adalah satu-satunya cewek yang
tak acuh dengan keberadaan Davi. Davi justru memilih Fairish untuk menjadi
satu-satunya cewek yang paling dekat dengannya dengan menjadikan Fairish
menjadi pacar pura-puranya. Tujuannya adalah agar Davi tidak lagi dikejar-kejar
oleh cewek-cewek di SMU
Palagan. Fairish atau yang
sering dipanggil Irish ini di sekolahnya tidak terkenal karena itu Davi merasa
aman karena ia tidak akan mungkin jatuh cinta pada Fairish. Namun saat muncul
cowok lain yang bisa memikat hati Irish, entah kenapa Davi justru tidak rela
kehilangan Irish. Akhirnya Alfa, si cowok yang telah memikat hati Irish dan
Davi berebut untuk mendapatkan Irish.
Davi terkejut saat tahu
bahwa Alfa ternyata adalah sepupu Melanie, mantan pacarnya yang meninggal saat
kebut-kebutan dengannya di kebun teh kesukaan Melanie. Ini adalah alasan Davi
mengapa ia bersikap dingin kepada setiap cewek karena ia tidak mau terjadi hal yang sama
terulang kembali. Akhirnya Fairish
menjatuhkan pilihannya kepada Davi yang benar-benar mencitai dan sayang
padanya. Fairish mengetahui bahwa Alfa mendekatinya hanya untuk balas dendam
kepada Davi.
Membaca novel ini membuat kita seolah terseret ke
dalam novelnya.
Kata-kata yang digunakan
untuk menjelaskan perasaaan, gerakan, dan peristiwa yang dialami oleh setiap
tokohnya yang sangat tepat dalam kehidupan percintaan remaja kebanyakan
dapat mempengaruhi pembaca dan memutarbalikan emosi pembaca.
Di dalamnya juga terdapat
istilah-istilah yang selain kocak dan lucu juga dapat menambah pengetahuan pembaca,
terutama untuk pergaulan yang keren dan bermanfaat.
Novel ini banyak mengandung amanat yang sangat bermanfaat
bagi pembacanya, pengarang mengajarkan kita untuk selalu berbagi dan berkorban
untuk orang lain. Lalu, bila orang lain mendapatkan hal yang diinginkan, kita
tidak boleh syirik atau pun sampai berbuat jahat. Perlu usaha untuk mendapat
yang kita inginkan dengan usaha semuanya akan tercapai. Janganlah menjadi orang
pendendam.
Di dalam novel ini memiliki banyak sifat-sifat yang
tergambar menunjukan
rasa kesetiaan terhadap teman, saling membantu sesama teman, menyelesaikan secara bersama-sama.
Tetap sabar dalam menjalani hal apa pun meskipun telah
disakiti. Ditinjau
dari nilai sosialnya, novel ini begitu kaya akan nilai sosial. Hal itu
dibuktikan rasa setia kawan yang begitu tinggi. Masing-masing saling mendukung
dan membantu antara satu dengan yang lain dalam mewujudkan impian-impian.
Kelebihan dari Novel karya Esti ini sangat menarik untuk
dibaca para remaja, karena menceritakan indahnya masa-masa SMA. Saya suka dengan penggambaran suasana
dalam buku ini. Sedih, senang, cemas, gembira, semua bercampur aduk menjadi
satu namun tetap disusun dengan sangat rapi. Bahasanya ringan sekali
untuk dipahami oleh para pembaca dengan menggunakan bahasa sehari-hari. Meskipun
begitu, bahasa yang digunakan masih santun.
Penggunaan diksi di dalam novel ini menarik dan tak
menjenuhkan dan juga penulisan kata-kata yang kocak dan lucu. Namun dengan
segala keindahan dan kelebihannya. Dalam novel ini penggunaan
huruf kapital dan tanda baca yang kurang tepat dalam kalimat membuat sedikit
susah mengartikannya.
Kertas novel ini juga kurang menarik. Ada juga pemakaian kata yang kurang
tepat. Meskipun begitu novel ini patut untuk dibaca.


